I. Pengertian IPv6
Internet Protocol (IP)
adalah metode atau protokol untuk mengirimkan data ke Internet. Setiap
komputer (biasanya disebut host) dalam internet setidaknya harus
mempunyai sebuah alamat IP yang unik yang mengidentifikasikan komputer
tersebut terhadap komputer yang lainnya. Ketika anda mengirimkan atau
menerima data (contoh : email atau website), pesan akan dibagi-bagi
menjadi beberapa paket. Setiap paket berisikan IP pengirim dan IP
penerima. Gateway yang menerimanya akan langsung mem-forward ke tujuan
melalui jalur terbaik yang ditemukan sambil mengingat IP pengirim dan
penerima. Karena pesan tersebut terbagi-bagi dalam paket dan bisa jadi
diterima tidak secara berurutan di tujuan, IP tidak akan pernah
memperhatikan, hanya mengirimkan saja. TCP (Transmission Control
Protocol) nantinya yang akan meletakkannya dalam urutan yang benar.
Berkaitan dengan IP, ada IP yang diketahui yaitu IPv4 dan IPv6. IPv4
atau Internet Protocol versi 4 adalah sistem pengkodean alamat yang
dipergunakan untuk mengenali suatu komputer (atau alat lain yang
tersambung dengan internet) dalam suatu jaringan. Contoh IP address
adalah seperti ini: 10.142.131.235. IPv4 adalah sistim berjenis 32-bit.
Itu artinya, hanya bisa menampung 232 atau 4 milyar IP address saja.
IPv6 adalah standar Internet Protocol generasi baru yang mulai dibentuk
sejak tahun 1994. IPv6 memiliki kombinasi alamat sebanyak 2^64^6,
Internet Engineering Task Force (IETF) telah mengembangkan sistim
protokol baru, yaitu IPv6 berjenis 218-bit dinotasikan ke dalam
heksadesimal (misalnya: 2001:DB8:8::260:97ff:fe40:efab), berkapasitas
sekitar 340 triliun, triliun,triliun (340 zillions) IP address.
Internet merupakan hal
yang sudah umum pada jaman sekarang ini. Dimana-mana internet bisa
diakses, mulai dari bandara, sekolah, kantor, dan tempat umum lainya.
Dengan menjamurnya intenet ini, maka tiap orang pasti juga akan memiliki
device tersendiri untuk mengakses internet tersebut dimana terkadang
tiap orang tidak memiliki satu buah saja melainkan lebih dari satu.
Dengan demikian menyebabkan penggunaan internet yang dari waktu ke waktu
semakin bertambah begitupun juga IP address yang digunakan.Hal tersebut
tidak sebanding dengan ketersediaan IP address yang ada. Pada saat ini
IP address yang digunakan adalah IPv4 yang diperkirakan akan segera
habis alokasinyadalam kurun waktu beberapa tahun mendatang. Belum lagi
perkembangan teknik telekomunikasi sekarang ini yang mulai berubah dari
system analog biasa menjadi digital dan menggunakan system IP yang akan
membutuhkan banyak IP addressuntuk setiap device-nya. Untuk
menanggulangi hal tersebut, maka IETF telah membuat system pengalamatan
IP selain IPv4 yaitu IPv6. IPv6 ini merupakan perkembangan dari IPv4
yang dapat menyediakan lebih banyak IP address karena IPv6 ini
panjangnya adalah 128 bit tidak seperti IPv4 yang panjangnya hanya 32
bit saja. selain itu, masih banyak kelebihan lain dari IPv6 ini bila
dibandingkan dengan IPv4.
II. Konsep Pengalamatan IPv6
Seperti yang telah
diketahui, pada IPv4 terdapat suatu pengalamatan IP yang dibagi menjadi
lima kelas yaitu kelas a, b, c, d, dan e. dimana diantara kelima kelas
tersebut hanya kelas a, b ,dan c yang bisa dugunakan karena kelas D
digunakan untuk keperluan multicasting dan kelas E untuk keperluan
eksperimental. Berbeda dengan IPv6, pada IPv6 tidak dikenal system
pengkelasan seperti pada IPv4 melainkan pada IPv6 hanya menyediakan tiga
jenis pengalamatan yaitu Unicast, Anycast, dan Multicast
1. Unicast
Pengalamatan unicast
mirip dengan IPv4 yaitu dengan sekumpulan alamat dengan sejumlah bit
kontinyu yang sama sesuai dengan alamat subnet-nya dan Class-less
Interdomain Routing (CIDR). Ada banyak jenis pengalamatan unicast pada IPv6 sesuai dengan tipenya seperti :
- Alamat Link Local : alamat yang digunakan di dalam satu link yaitu jaringan local yang saling tersambung dalam satu level
- Alamat Site Local : setara dengan alamat privat, yang dopakai terbatas dalam satu site sehingga terbatas penggunaanya hanya didalam satu site sehingga tidak dapat digunakan untuk mengirimkan alamat diluar site ini
- Alamat Global : alamat yang dipakai misalnya untuk ISP (Internet Service Provider)
2. Anycast
Pengalamatan anycast
digunakan untuk mengirimkan packet ke salah satu anggota dari anycast
yang terdekat. Jadi sebuah alamat anycast digunakan oleh beberapa
interface dan setiap packet anycast akan terkirim ke interface anggota
yang terdekat. Model pengalamatan pada anycast hampir sama dengan model
unicast. Jadi secara sintaksis alamat anycast sama saja dengan unicast,
hanya saja sebuah alamat anycast digunakan oleh lebih dari 1 host.
Syarat dari pengalamatan anycast:
- Sebuah alamat anycast tidak boleh digunakan sebagai alamat sumber dari sebuah packet IPv6.
- Sebuah alamat anycast tidak boleh digunakan sebagai alamat interface pada router.
3. Multicast
Alamat multicast IPv6
digunakan sebagai identitas sebuah group node. Jika packet dikirim ke
alamat multicast, maka packet tersebut akan diterima oleh semua node
anggota dari group tersebut. Sebuah node dapat menjadi anggota banyak
group multicast
III. Keunggulan IPv6
1. Jumlah IP Address yang sangat banyak
Seperti yang telah
diketahui, pada IPv4 panjang satu alamat IP-nya adalah 32 bit yang
berarti dapat menyediakan alamat IP sebanyak 4.294.967.296. mungkin jika
dilihat sepintas jumlah tersebut sudah banyak, tetapi karena
implementasi tertentu dalam penggunaanya pada kenyataanya jumlah IP
tersebut masih kurang jika digunakan untuk membuat jaringan pada seluruh
dunia ini. Berbeda dengan IPv6, IPv6 pada satu alamat IP-nya panjangnya
128 bit atau dengan kata lain dapat menyediakan alamat IP sebanyak 3.4 x
1038. Jumlah tersebut sangatlah besar sehingga dapat mengatasi masalah
kekurangan IP pada beberapa tahun mendatang.
2. Autoconfiguration
IPv6 dirancang agar
penggunanya tidak dipusingkan dengan konfigurasi Ip address. Komputer
pengguna yang terhubung dengan jaringan IPv6 akan mendapatkan IP address
langsung dari router, sehingga nantinya DHCP server tidak diperlukan
lagi. Autoconfiguration nantinya sangat berguna bagi peralatan mobile
internet karena pengguna tidak direpotkan dengan konfigurasi sewaktu
berpindah tempat dan jaringan.
3.Security
IPv6 telah dilengkapi
dengan protokol IPSec, sehingga semua aplikasi telah memiliki security
yang optimal bagi berbagai aplikasi yang membutuhkan keamanan, misalnya
saja transaksi e-banking. Disamping itu, IPSec dalam Ipv6 merupakan
protokol keamanan yang paling andal saat ini. Dimana ia menggunakan
teknik enkripsi yang rumit sehingga sulit ditebak oleh hacker yang akan
membaca data yang dilewatkan.
4. Quality of Service.
IPv6 memiliki protokol
QoS yang terintegrasi dengan baik, sehingga semua aplikasi yang berjalan
diatas Ipv6 memiliki jaminan QoS, terutama bagi aplikasi yang sensitive
terhadap delay seperti VoIP dan streaming video.
Referensi :
http://ilmukomputer.com/